Sisi Gelap Pemilu 2024: Bagaimana Emosi dan Informasi Palsu Mempengaruhi Keputusan Pemilih?

Pada tahun politik ini, sebagian besar pemilih di Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang tergolong rendah. Hal ini menimbulkan keprihatinan terkait pemilihan pemimpin yang mampu merencanakan masa depan dan kesejahteraan masyarakat, terutama karena mayoritas pemilih hanya memiliki pendidikan dasar atau lebih rendah.

Dalam konteks ini, perlu adanya pertimbangan khusus dari calon pemimpin untuk menghadapi perkembangan teknologi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemilih dengan tingkat pendidikan rendah tidak boleh diabaikan, dan kebijakan yang diusulkan harus mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi mereka.
Penting untuk diakui bahwa pemilihan presiden sering kali dipengaruhi oleh emosi, termasuk rasa takut, kebencian, kesedihan, kebahagiaan, dan kemarahan. Lebih rendahnya tingkat pendidikan seseorang dapat memengaruhi irasionalitas keputusan mereka dalam memilih presiden. Pemilihan presiden pada tanggal 14 Februari akan sangat dipengaruhi oleh cara kandidat dapat memenangkan hati pemilih melalui lima emosi tersebut.
Bagian selanjutnya mengulas sisi gelap kampanye pemilihan umum digital dan dampaknya terhadap emosi dan penyebaran hoaks. Kampanye digital memungkinkan manipulasi ideologi dengan mencapai jutaan orang, dan propaganda serta misinformasi dapat memanipulasi emosi, terutama pada mereka yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Hoaks dan misinformasi yang meluas, ditambah dengan peredaran uang besar, menjadi tantangan serius dalam menciptakan pemilihan yang berintegritas.
“M2 (uang beredar) naik minimal Rp 100 triliun dalam dua pemilu terakhir. Nah Pemilu tahun besar berpotensi lebih besar karena dilakukan bersamaan,” terang Andry kepada Kontan.co.id, Selasa (24/10).
Dalam menghadapi situasi ini, penting untuk tidak terkecoh oleh informasi palsu selama pemilihan presiden. Kritis dan objektif dalam berpikir adalah kunci. Pemilih diingatkan untuk tidak terbawa emosi ketika melihat konten terkait pemilihan presiden, selalu mencari informasi yang faktual dan objektif sebelum membuat keputusan.

Membaca visi dan misi kandidat dari sumber resmi juga menjadi langkah penting, dan menyebarkan pesan yang bertanggung jawab akan mendukung integritas pemilihan presiden yang seharusnya menyatukan bangsa.
Source: Youtube Raymond Chin